Apakah anda mengenal nama Pep Guardiola? Pelatih fenomenal yang sukses bersama FC Barcelona dan Bayern Muenchen. Apakah anda menyadari bahwa Pep Guardiola juga yang berhasil membawa Spanyol dan Jerman menggondol gelar Piala Dunia 2010 dan 2014?! Well, mungkin pembaca bingung dengan maksud saya. Bukankah Spanyol pada waktu juara piala dunia 2010 dilatih oleh Vicente Del Bosque dan Jerman ketika juara piala dunia 2014 dilatih oleh Joachim Loew ?
Tunggu dulu ! jika anda memperhatikan skuad yang dibawa oleh oleh Timnas Spanyol dan Timnas Jerman ketika Piala Dunia, anda akan menemukan bahwa mayoritas pemain yang berada di Timnas Spanyol dan Jerman pada waktu itu adalah pemain asuhan Pep Guardiola. Tim Nasional Spanyol membawa delapan pemain FC Barcelona dari total dua puluh tiga pemain, bahkan ketika Final Piala Dunia 2010 melawan Belanda, tujuh pemain FC Barcelona (Puyol, Pique, Xavi, David Villa, Sergio, Iniesta dan Pedro) mengisi starting line up Spanyol. Hasilnya ? Juara Piala Dunia 2010 !!
Bagaimana dengan Tim Nasional Jerman ketika Piala Dunia 2014 ? Manuel Neuer, Jerome Boateng, Phillip Lahm, Mario Goetze, Toni Kroos, Bastian Schweinsteiger dan Thomas Muller adalah pemain asuhan Pep Guardiola di Bayern Muenchen. Keenam pemain tersebut kecuali Mario Goetze merupakan starting Line up ketika Jerman menghadapi Argentina di final Piala Dunia 2014. Walaupun hanya menjadi pemain pengganti, Mario Goetze menjadi penentu kemenangan Jerman atas Argentina. Dan Jerman Juara Dunia 2014!!
Jasa Pep Guardiola memang tidak terlihat langsung di atas lapangan ketika Tim Nasional Spanyol dan Jerman meraih juara dunia. Ketika pembaca mempelajari permainan sepakbola, level tertinggi dari sebuah tim sepak bolah ada pada tingkat permainan klub bukan Tim Nasional. Dari hal itu kita bisa memahami kenapa Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang begitu sangat superior dilevel klub tapi ‘melempem’ di level Tim Nasional.
![]() |
Hierarki Permainan Sepak Bola |
Sedikit kita belajar tentang hirearki permainan sepakbola, level tertingi dalam hirearki permainan sepakbola adalah komunikasi yang dalam permainan sepakbola dipahami sebagai taktik tim. Komunikasi dalam permainan sepakbola akan sukses jika pemain terus berlatih bersama rekan-rekan yang sama dalam periode waktu tertentu. Hal ini yang dimanfaatkan oleh pelatih Tim Nasional Spanyol dan Jerman ketika itu. Sang pelatih tidak perlu memulai lagi dari nol dalam membangun dan membentuk komunikasi tim, karena mereka menyadari bahwa hal itu sudah terbentuk ketika para pemain berada dalam klub. Dengan demikian, jika ditarik lebih jauh lagi kesuksesan membangun taktik tim merupakan kesuksesan Pep Guardiola yang menangani mayoritas pemain di starting line up tim nasional ketika melatih FC Barcelona dan Bayern Muenchen sehingga sangat memudahkan pelatih Vicente De Bosque dan Joachim Loew.
Apa yang dilakukan oleh Pep Guardiola? Kita semua mungkin sepakat jika menyebut Pep Guardiola sebagai pelatih yang cerdas, menangani sebuah tim bukanlah hal yang mudah. Salah satu kunci kesukesan Pep Guardiola adalah filosofimya dalam latihan
‘if you train badly, you play badly. If you work like a beast in training, you play the same way’
Level tertinggi dalam sebuah latihan akan sangat menentukan dalam permainan sesungguhnya. Pep Guardiola bukanlah seorang dewa, dalam karirnya sebagai seorang pemain, dia bukanlah pemain sekelas Zinedine Zidane, Ronaldo atau Andrea Pirlo. Kualitas permainannya bisa dikatakan ‘biasa saja’, tapi kita bisa belajar dari level kepribadiannya yang berkelas. Hal Ini yang kita bisa pelajari dari seorang Pep Guardiola:
1. Selalu ingin menjadi yang terbaik.
Karakter ini merupakan kunci keberhasilan Pep Guardiola, Pep selalu menonton pertandingan sepakbola dan lalu mencatat setiap apa yang di dapatkan dari video tersebut. Dia selalu berpikir bagaimana caranya untuk selalu menang. Dalam biografiya dia mengatakan ‘Saya harus tahu bagaimana cara untuk memenangkan pertandingan, hal ini yang membuat pekerjaan saya sangat bermakna’
2. Energi yang tidak pernah habis.
Dalam suatu malam, beberapa hari sebelum menghadapi pertandingan penting El Classico melawan Real Madrid, dia duduk menonton video untuk menganalisa kelemahan Real Madrid. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, dia duduk dengan serius dan terus menyaksikan video, tidak lupa selalu ada catatan di meja kerjanya. Beberapa saat kemudian dia mengangkat telepon lalu menghubungi Lionel Messi untuk datang dan membicarakan taktik permainan menghadapi Real Madrid.
3. Mencintai apa yang dikerjakan
Yang ada diotak Pep Guardiola hanya ada sepakbola, sang istri pernah mengatakan waktu terlama Pep Guardiola tidak membicarakan sepakbola adalah hanya 30 menit. Wow bayangkan saja.