Tahun 2013 sudah datang, apakah teman – teman sudah siap untuk menjalani hidup di tahun 2013 ini ?
Di antara kita mungkin sudah menyiapkan rencana-rencana di tahun 2013. Ada yang membuat resolusi 2013 dari yang sederhana sampai yang spesifik. Sebagian dari kita mungkin belum membuat resolusi 2013 sama sekali. Mungkin terbesit di pikiran kita apakah keuntungannya membuat resolusi tahunan? apakah resolusi tahunan Cuma menjadi pepesan kosong janji-janji atau mimpi-mimpi yang sulit kita capai?
Ada pepatah if you fail to plan, you are planning to fail. Resolusi bisa memberi kita semangat dalam melewati 1 tahun ke depan. Resolusi memberikan gambaran buram mengenai bagaimana menuliskan cerita di 365 halaman ke depan. Yes, resolusi memotivasi kita untuk menjadi lebih baik. Permasalahannya adalah kita sering tidak mengerti bagaimana membuat resolusi yang baik. Sehingga yang dihadapi di akhir tahun adalah resolusi tahunan menjadi janji tinggal janji. Awal tahun baru dapat menjadi bingkai waktu yang tepat dalam membuat resolusi sehingga lebih ada sensasinya, atau dengan kata lain tahun baru adalah Momentum. Untuk itu www.banyakbanget.com coba memberikan tips dan panduan untuk membuat resolusi 2013 yang bermakna.
Ada tiga aspek yang perlu kita pertimbangkan dalam membuat resolusi. Yaitu aspek Tuhan, Diri sendiri, dan Lingkungan sekitar. Mengapa bisa ada tiga aspek? Resolusi biasanya sih identik dengan diri sendiri. Mau punya ini, mau punya itu, mau jadi ini, mau jadi itu dsb. Kita lupa bahwa Tuhan lah yang menjadikan kita dan mempunyai masa depan kita. Tanpa seijinNya semua resolusi ‘egois’ kita akan menjadi sia-sia. Selain itu, membangun aspek spiritualitas akan menjadi fondasi yang kokoh dalam membangun karakter, perilaku, dan nilai yang kita ambil dalam membuat resolusi serta melaksanakannya. Sedangkan aspek lingkungan sekitar berbicara tentang orang lain, pihak lain, lingkungan, hal-hal selain diri kita sendiri.
God’s Factor
Resolusi yang berkaitan dengan aspek Tuhan membawa kita dalam perefleksian akan kebesaranNya, kasihNya, kekudusanNya, dan kemahakuasaanNya. Dengan memfokuskan diri kita pada hal-hal yang bersifat spiritualitas atau kerohanian. Bidang-bidang yang berkaitan dengan aspek ini adalah: Spiritualitas, Ibadah, Pertumbuhan rohani, dll. Bagaimana pun kita menamainya, inti dari resolusi aspek ini adalah bagaimana kita sang ciptaan ingin mengenal lebih dekat kepada sang Pencipta, belajar mengasihi Dia, dan taat kepadaNya. Bentuk praktisnya bisa dalam bentuk rajin beribadah, membaca kitab suci lebih lagi, puasa, punya jadwal doa khusus, membaca buku-buku agama, dll
Self’s Factor
Aspek diri sendiri, nah mungkin gak usah diajarin udah pada tahu yaa hehehe... bagaimana pun kita gak bisa asal membuat resolusi yang berkaitan dengan aspek diri sendiri. Coba fokuskan kepada pertumbuhan, hal-hal internal lalu ke aspek eksternal. Kebermaknaan lalu ke kepemilikan.
Maksudnya faktor utama dalam membuat resolusi aspek diri sendiri adalah pertumbuhan karakter, bisa dalam bentuk, membaca buku pengembangan diri, belajar nilai2 karakter diri, mengikuti kursus kepribadian, dll. Kemudian bisa ke arah faktor pengembangan skill, hal yang berkaitan bisa mempelajari bahasa baru, fokus kepada talenta yang ada dengan mengasahnya secara rutin. Bintang-bintang Kpop bisa terkenal seperti itu bukan karena modal tampang aja tetapi mereka berlatih minimal 8 jam per hari.
Bagi para pekerja bisa fokus untuk membuat pekerjaan menjadi lebih baik, meminta proyek kepada atasan sehingga bisa memberi tantangan kepada kita. Hal lain adalah faktor kesehatan, mungkin dengan rajin berolahraga, pergi rutin ke gym, menurunkan berat badan, dll.
Untuk faktor kepemilikan coba pikirkan investasi yang bisa dilakukan, tidak ada salahnya seorang mahasiswa mulai mencoba investasi kecil-kecilan. Tidak sekedar mau memiliki barang A, B, C, dll walau tidak ada salahnya dengan hal itu. Membangun bisnis sendiri atau side job juga menarik untuk dicoba asal tidak mengganggu pekerjaan utama.
Social Environment’s Factor
Dari aspek ini yang perlu dipikirkan pertama adalah relasi keluarga. Kita harus bisa mengevaluasi peran dan tanggungjawab kita sebagai anggota keluarga, dan mengambil resolusi yang bermanfaat dan bermakna bagi diri dan anggota keluarga yang lain. Contoh nya: seorang kakak yang sudah bekerja, membantu membayarkan uang sekolah adik-adiknya. Mahasiswa luar kota yang berkomitmen menelpon keluarganya minimal seminggu sekali. Melanjutkan usaha orang tua, memperbaiki hubungan dengan papa dan mama, dll.
Hal lain adalah relasi dengan pacar, teman atau sahabat. Hal yang menarik dan bermakna yang bisa dicoba adalah resolusi dalam bidang sosial, seperti menjadi kakak asuh, memberikan beasiswa bagi anak jalanan, dll. Atau resoluis dalam bidang lingkungan, hal sederhana seperti berkomitmen untuk mengurangi pemakaian kantong plastik, membuang sampah pada tempatnya, dan menghemat listrik adalah hal biasa yang punya dampak luar biasa.
Selain dari panduan ketiga aspek di atas, www.banyakbanget.com ingin memberikan tips agar resolusi kita bisa berjalan dengan baik dan praktis.
Sebelum menulis resolusi, lakukanlah evaluasi terhadap resolusi atau hal-hal yang sudah terjadi di tahun sebelumnya. Bagaimanapun resolusi yang baik adalah resolusi yang berasal dari kesadaran akan keberhasilan dan kegagalan yang dicapai diri sendiri. Tolak ukurnya adalah kemampuan kita, bukan kemampuan orang lain
Jangan membuat resolusi yang muluk-muluk atau malah memberatkan mental kita. Kalau sudah kelihatan berat banget malah kita merasa drop dalam menjalankannya. Belum lagi kalau gagal bisa stress deh hehe.
Jangan membuat resolusi terlalu banyak. Orang yang berhasil adalah orang yang FOKUS. Konsentrasikan kepada hal yang mungkin bisa dicapai. Entah itu hanya 3, 4 atau 13 resolusi semua tegantung evaluasi terhadap kesanggupan menyanggupi resolusi tahun lalu. Saran dalam tiap aspek/faktor coba buat max. 2-3 resolusi kongkret.
Resolusi harus diTULISkan, entah itu pakai komputer, di print, TULIS tangan, dan tempel itu di mana kita bisa melihatnya dengan sering. Biasanya ditempelkan di kamar. Sehingga kita terpacu untuk terus berusaha mencapai resolusi.
Resolusi harus bisa dijabarkan dalam langkah-langkah praktis. Jangan terlalu abstrak. Contoh: menjadi anak yang baik, hal itu kurang kongkret. Akan lebih baik kalau menuliskan menjadi anak yang baik dengan berusaha makan malam bersama keluarga, dll. Kegagalan dalam pencapaian resolusi karena resolusi terhenti dalam kertas
Cari dan ceritakan resolusi kepada orang yang bisa dipercaya. Kekasih, orang tua, teman, vision partner, dll. Sehingga ada orang yang bisa mengingatkan dan memberi kita semangat ketika kita not on the track.
Rayakan keberhasilan-keberhasilan kecil dalam pencapaian resolusi. Ini akan memberi motivasi secara psikologis bahwa resolusi kita bisa dicapai.
Terakhir, jangan lupa doa dan menyerahkan semua rencana dan resolusi kita kepada Tuhan. Karena Dia lah yang menjadikan dan mempunyai rencana terbaik bagi kita semua J
Mari kita membuat resolusi dan membuat Action Plan. Ingat MEMBUAT resolusi dan MENJALANKAN resolusi adalah dua hal yang BERBEDA. So lets make it and do it!
Happy New Year 2013 all ^^
(Ditulis oleh Nandasetya - @nandasetyakk)